Teganganprimer : tegangan sekunder = Np/Ns = 3/1. Maka, Ns/Np = 1/3. Dilansir dari Lumen Learning, tegangan keluaran transformator bergantung pada rasio atau perbandingan jumlah lilitan kumparannya. Hubungan tersebut ditunjukkan oleh persaman transformator sebagai berikut: Vp/Vs = Np/Ns Vs = (Ns/Np) x Vp Vs = (1/3) x 2,5 = 2,5/3 = 0,83 VTrafo atau dalam dunia elektronika kerap disebut sebagai transformator ini merupakan alat statis yang fungsinya dapat mengubah daya listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lain tanpa ada bagian yang bergerak. Merupakan salah satu komponen yang sangat familiar di kalangan pecinta rangkaian. Trafo ini ada dua jenis yaitu trafo step down dan trafo step up yang mempunyai fungsi yang berbeda dengan kegunaan yang sama-sama penting. Namun kali ini kita akan membahas terlebih dahulu mengenai rumus trafo step down, rumus, fungsi, ciri, dan cara kerjanya. Pengertian Transformator Step DownRumus Trafo Step DownFungsi Transformator Step DownCiri Trafo Step Down1. Tegangan Listrik2. Jumlah Lilitan3. Arus yang DihasilkanPerbedaan Trafo Step Down dan Step UpFungsiJumlah LilitanTegangan ListrikKuat Arus ListrikCara Kerja Trafo Step DownKesimpulan Pengertian Transformator Step Down Bagi yang baru terjun di dunia elektronika dan penasaran mengenai trafo step down ini maka mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai pengertian trafo step down. Trafo jenis ini merupakan perangkat listrik pasif yang mampu melakukan transfer energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian lainnya. Keberadaannya sangat bermanfaat dalam jaringan elektronika yang sedang dibuat. Karena trafo ini juga dapat menyalurkan langsung ke beberapa perangkat yang lainnya dengan baik. Sehingga komponen ini termasuk sebagai salah satu komponen yang sangat penting. Transformator step down ini juga mempunyai kaitan dengan perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk menurunkan arus tegangan listrik. Selain itu step down ada juga trafo step upnya. Trafo seperti ini mempunyai dua kumparan yang mana dapat melilit inti besi yang digunakan sebagai penguat medan magnet. Biasanya pada trafo step down ini mempunyai jumlah kumparan sekunder jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang primer. Fungsi dari kumparan dengan jumlah sedikit yang melilit di medan magnet tersebut membuat arus yang dihasilkan tersebut akan semakin kecil. Hal seperti inilah yang kemudian dapat menjadi alasan dasar mengapa jumlah kumparan sekunder tersebut sedikit. Karena fungsinya tersebutlah sehingga arus yang dihasilkan tidak akan terlalu besar. Kemudian karena hal tersebut maka trafo ini akhirnya akan mempunyai tegangan sekunder lebih rendah dibandingkan dengan tegangan primer. Rumus Trafo Step Down Rumus step down juga harus diketahui sebelum mulai merangkai elektronika. Karena dalam rangkaian elektronika ini, transformator step down harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan beban. Ketika arus yang Anda perlukan dalam rangkaian memiliki beban yang lebih besar dari arus output yang dikeluarkan oleh transformator step down. Hal ini harus diperhatikan dengan benar, sebab cukup berbahaya karena mampu menyebabkan panas yang berlebihan dan menyebabkan trafo tersebut menjadi rusak. Dan parahnya dapat merusak komponen lainnya yang berkaitan. Mengenai rumus trafo step down sendiri adalah Vp/Vs = Np/Ns, Vp/Vs = Is/Ip, dan Np/Ns = Is/Ip. Dengan keterangan lengkapnya Vptegangan primer, Vs tegangan sekunder, Nplilitan primer, Nslilitan sekunder, Iparus primer, dan Isarus sekunder. Rumus tersebut merupakan rumus transformator step down yang biasa digunakan dalam rangkaian elektronika. Patut dihafalkan untuk seorang pemula yang sedang belajar dan belum banyak memahami seluk beluk rangkaian agar tidak terjadi kesalahan. Fungsi Transformator Step Down Kemudian pembahasan selanjutnya dari rumus trafo step down, rumus, fungsi, ciri, dan cara kerjanya. Adalah dari fungsinya, fungsi yang paling dasar dari transformator step down ini adalah menurunkan tegangan listrik. Sehingga dapat menghasilkan tegangan yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan elektronika. Meskipun fungsi dasar dari trafo step down hanya satu namun kegunaannya sendiri pada akhirnya cukup banyak. Misalnya seperti power supply yang menggunakan trafo step down. Fungsi lainnya adalah dapat dipakai semua perangkat elektronika seperti amplifier, radio, charger gadget, booster antena televisi dan lain sebagainya. Bagi ukuran transformator step down ini mempunyai fungsi yang sangat variatif tergantung dengan arus output yang dikeluarkan oleh trafo tersebut. Sehingga dalam prosesnya semakin besar arus yang dikeluarkan oleh trafo ini maka dimensi pada trafo tersebut akan besar juga. Baca Juga 6 Macam Komponen Listrik Beserta Fungsi dan Simbol Semua hal ini diakibatkan karena diameter lilitan sekunder yang dimilikinya jauh lebih besar untuk menopang gaya gerak listrik induksi elektromagnet kumparan primer ke kumparan sekunder. Sehingga ketika transformator step down ini akhirnya dialiri oleh tegangan listrik AC 220 V di bagian primer, maka kumparan primer ini dapat dikelilingi oleh inti besi yang muncul pada elektromagnet tersebut. Gaya seperti ini dapat timbul seiring seiring dengan perubahan garis gaya yang ditimbulkan oleh arus AC tersebut. Hal itu disebabkan karena garis gaya magnet ini dapat memunculkan gaya gerak listrik di kumparan sekunder trafo tersebut. Kemudian jumlah gaya gerak listrik ini dapat muncul pada kumparan sekunder dan bisa disesuaikan dengan jumlah lilitan maupun diameternya. Sehingga perangkai dapat membuat lilitan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh rangkaian tersebut. Sederhananya, pengertian dari trafo step down adalah trafo yang dirancang secara khusus untuk menurunkan tegangan dari primer ke sekunder. Kemudian rasio transformasi transformator akan sama dengan akar kuadrat dari rasio induktansi primer ke sekunder L. Pada umumnya, Trafo step down ini penggunaannya adalah dalam adaptor daya dan penyearah untuk menurunkan tegangan secara efisien. Untuk lebih jelasnya dapat melihat contoh pada perangkat saluran transmisi daya. Sebagaimana yang sudah sempat disinggung di atas bahwa Trafo Step Down merupakan sebuah alat kelistrikan yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik. Kemudian mengenai contoh trafo step down yang juga memiliki fungsi sebagai transmisi energi listrik agar dapat terbagi dengan sangat baik. Umumnya fungsi seperti ini digunakan pada generator pembangkit listrik yang memiliki cara kerja tidak jauh berbeda dengan Trafo yang digunakan oleh PLN. Ciri Trafo Step Down Kemudian setelah membahas mengenai apakah itu Trafo Step Down, maka selanjutnya adalah membahas mengenai beberapa ciri-ciri dari Trafo Step Down. Agar dapat mengenalnya dengan baik maka inilah beberapa ciri-ciri dari Trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan kelistrikan tersebut. 1. Tegangan Listrik Ciri yang paling mudah dikenali dan merupakan ciri yang pertama dari Transformator Step Down adalah terletak pada tegangan yang dihasilkannya. Yang mana ketika sebuah rangkaian elektronika, sudah menggunakan Trafo Step Down maka akan memiliki tegangan primer yang lebih kuat dibandingkan dengan tegangan sekunder. 2. Jumlah Lilitan Kemudian ciri yang kedua adalah dilihat dari jumlah lilitan yang terdapat pada Transformator Step Down. Dapat dilihat dengan jelas ketika melihat Trafo Step Down pasti mempunyai jumlah lilitan primer yang terlihat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan Sekunder. 3. Arus yang Dihasilkan Kemudian ciri lain yang dapat ditandai selain tegangan listrik dan jumlah lilitan, ciri-ciri selanjutnya dari Trafo Step Down adalah terletak pada arus yang dihasilkannya. Yang mana jika pada Transformator ini arus primer yang dihasilkannya akan lebih kecil dibandingkan dengan arus sekunder. Demikianlah tiga ciri dari trafo step down yang dapat dikenali dengan mudah dan jelas. Sehingga pastinya mudah dihafalkan oleh para pecinta elektronika pemula yang baru belajar. Sehingga tidak akan melakukan kesalahan pemasangan dengan jenis trafo yang lainnya. Baca Juga Pengertian Dioda Dan Fungsinya yang Wajib Anda KetahuiPengertian Transistor, Jenis, Cara Kerja, dan FungsinyaPengertian Kapasitor Dan Fungsinya Yang Harus Kamu TahuPengertian Resistor, Fungsi Resistor, dan Jenisnya Perbedaan Trafo Step Down dan Step Up Kemudian yang perlu dibahas dalam rumus trafo step down, rumus, fungsi, ciri, dan cara kerjanya selanjutnya adalah perbedaan antara trafo step down dan trafo step up. Karena meskipun sama-sama trafo namun mempunyai kegunaan yang berbeda. Perbedaan yang paling utama antara trafo step-up dan step-down adalah bahwa trafo step-up meningkatkan tegangan output, sedangkan trafo step-down mengurangi tegangan output. Selain itu juga mempunyai perbedaan pada fungsi, jumlah lilitan, tegangan listrik dan juga kuat arus listriknya. Agar Anda dapat memahami dengan jelas mengenai perbedaan kedua trafo tersebut. Maka Anda dapat menyimak penjelasan lengkapnya mengenai perbedaan transformator step up dan step down berikut ini Fungsi Perbedaan yang paling jelas dan juga sebagai yang pertama terletak pada fungsi dari kedua Transformator tersebut. Yang mana untuk fungsi dari kedua Transformator ini sudah memiliki perbedaan yang jauh mulai dari fungsi Trafo Step Down adalah untuk menurunkan tegangan listrik sedangkan Trafo Step Up memiliki fungsi untuk menaikan tegangan listrik. Jumlah Lilitan Kemudian perbedaan selanjutnya adalah terletak pada jumlah lilitan yang ada pada Transformator. Ketika dihitung jumlah lilitan pada Trafo Step Down terhitung lebih banyak dibandingkan lilitan sekunder, Sementara untuk Trafo Step Up mempunyai jumlah lilitan primer yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lilitan sekunder. Tegangan Listrik Selanjutnya adalah perbedaan yang dilihat dari tegangannya. Tegangan kumparan primer pada trafo step up ini kekuatannya lebih kecil dibandingkan tegangan pada kumparan sekunder. Sementara itu pada trafo step down mempunyai sifat sebaliknya, yakni tegangan kumparan primer lebih besar dibanding tegangan kumparan sekunder. Kuat Arus Listrik Untuk selanjutnya arus listrik juga dapat menjadi pembeda bagi trafo step down dan trafo step up. Sebagaimana yang diketahui bahwa arus listrik yang dihasilkan oleh trafo step down mempunyai lebih banyak adalah arus sekunder dan lebih sedikit arus primer. Sementara itu mengenai Trafo Step Up mempunyai arus sekunder yang lebih banyak dibandingkan dengan arus primer. Dengan demikian tidak boleh salah memasang karena akibatnya akan menjadi fatal dalam rangkaian tersebut. Demikianlah perbedaan yang dapat dilihat dengan jelas dari kedua jenis trafo yang berbeda tersebut. Sehingga pengguna pemula harus memperhatikan baik-baik ketika membuat rangkaian sehingga dapat memilih trafo yang tepat untuk digunakan. Cara Kerja Trafo Step Down Setelah memahami berbagai hal mengenai rumus trafo step down, rumus, fungsi, ciri, dan cara kerjanya diatas maka selanjutnya kita akan membahas mengenai cara kerja dari Trafo Step Down. Yang mana pada transformator memiliki cara kerja yang mirip dengan hukum industri elektronik faraday. Yaitu dapat menjelaskan ketika fluks magnetik menghubungkan perubahan sirkuit maka rangkaian akan melakukan proporsional dengan beberapa fluks yang ada. Karena lilitan pada sebuah Trafo Step Down akan saling industri antar lilitan atau antara satu dan yang lainnya. Bahkan pada setiap lilitan, baik itu pada Trafo Step Down dan pada Trafo Step Up akan secara sekaligus menentukan Gaya Motif Elektro yang di industri menggunakan Rasio Putar. Demikianlah cara kerja trafo step down yang dapat Anda gunakan untuk membuat sebuah rangkaian menjadi sempurna. Kesimpulan Kesimpulannya adalah trafo yang sama dapat digunakan sebagai trafo step-up atau step-down. Namun semua itu tergantung pada cara di mana ia terhubung pada sirkuit. Sehingga ketika suplai input diberikan pada belitan tegangan rendah, maka itu menjadi transformator step-up. Namun ketika suplai input diberikan pada belitan tegangan tinggi, transformator menjadi step-down. Pada prinsipnya transformator step up merupakan bagian penting dari pembangkit listrik dan sistem transmisi. Kedua jenis Trafo ini sepintas mirip karena sama-sama berfungsi untuk mengatur ketegangan listrik, namun mempunyai perbedaan dimana trafo step down berfungsi menurunkan tegangan listrik sementara Trafo Step Up berfungsi untuk menaikan suara.
Padatransformator step-up jumlah lilitan sekunder (Ns) lebih banyak daripada jumlah lilitan primer ( N p). Transformator step-down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik arus bolak-balik, dengan jumlah lilitan primer ( N p) lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder ( N s). Rumus Persamaan Transformator– Transformator adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah tegangan dalam suatu rangkaian listrik. Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan dalam transformator, beserta pejelasannya! Persamaan transformator Rumus transformator diawali dengan prinsip kerjanya, yaitu perubahan fluks magnetik. Menurut Hukum Faraday, di mana tegangan bergantung pada jumlah lilitan dan laju perubahan fluks medan magnet. Dilansir dari Physics LibreTexts, Kirchoff juga memberitahukan bahwa ggl induksi persis sama dengan input voltase. Sehingga, didapatkan persamaan transformator sebagai berikutVp/Vs = Np/Ns Dengan,Vp tegangan kumparan primerVs tegangan kumparan sekunderNp jumlah lilitan kumparan primerNs jumlah lilitan kumparan sekunder Persamaan transformator menggambarkan hubungan tegangan dan jumlah lilitan pada trafo. Baca juga Transformator Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Kerjanya Mencari arus pada trafo Dari persaman transformator di atas, kita dapat menentukan rumus arus yang mengalir pada trafo. Dilansir dari Lumen Learning, jika tegangan naik maka arus akan ikut naik dan jika tegangan berkurang maka arus akan meningkat. Sehingga, persamaan transformasinya menjadi Vp/Vs = Np/Ns = Is/Ip Dengan,Is arus sekunderIp arus primer Perlu diingat, bahwa trafo step up menaikkan tegangan dan menurunkan arus. Sehingga, arus sekunder trafo step up akan selalu lebih kecil dari arus primernya Is Ip. Baca juga Mencari Kuat Arus Keluaran pada Trafo Rumus mencari arus sekunder pada trafo Dari persamaan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa rumus mencari arus sekunder pada trafo adalah Is = Vp/Vs x Ip Atau, jika yang diketahui jumlah lilitannya maka rumus arus sekunder trafo menjadi Is = Np/Ns x Ip Rumus mencari arus primer pada trafo Selain mencari arus sekunder, kita juga dapat mencari arus primer berdasarkan persamaan transformasi. Berikut adalah rumus arus primer pada trafo Ip = Vs/Vp x Is Atau, jika diketahui jumlah lilitannya maka rumus arus primer trafo menjadi Ip = Ns/Np x Is Baca juga Penerapan Induksi Magnetik pada Trafo Rumus mencari tegangan trafo Rumus mencari tegangan trafo step up dan trafo step down didapatkan dari persamaan transformator yang sama. Bedanya, pada trafo step up tegangan sekunder akan selalu lebih besar dari tegangan primer. Adapun, tegangan sekunder trafo step down akan selalu lebih kecil dari tegangan primernya. Rumus mencari tegangan sekunder trafo Vs = Ns/Np x Vp Atau, jika diketahui arusnya maka rumus mencari tegangan sekunder trafo menjadi Vs = Ip/Is x Vp Rumus mencari tegangan primer trafo Vp = Np/Ns x Vs Atau jika diketahui arusnya maka rumus mencari tegangan primer trafo menjadi Vp = Is/Ip x Vs Rumus mencari jumlah lilitan trafo Dari persamaan transformasi juga, kita dapat menentukan jumlah lilitan primer dan sekunder pada trafo step up maupun trafo step down. Baca juga Penggunaan Persamaan Efisiensi Trafo untuk Mencari Kuat Arus Primer Rumus mencari jumlah lilitan sekunder trafo Ns = Vs/Vp x Np Atau, jika diketahui arusnya maka rumus jumlah lilitan sekunder trafo menjadi Ns = Ip/Is x Np Rumus mencari jumlah lilitan primer trafo Np = Vp/Vs x Ns Atau, jika diketahui arusnya maka rumus jumlah lilitan primer trafo menjadi Np = Is/Ip x Ns Rumus efisiensi trafo Transformator memiliki efisiensi yaitu ukuran seberapa banyak rugi daya yang keluar dari trafo. Dilansir BBC, transformator ideal memiliki efisiensi 100% di mana daya primer Pp dan daya sekundernya Ps adalah sama. Daya P merupakan hasil kali dari tegangan V dan arus listrik I, sehingga persamaan transformator ideal adalah Ps = PpVs x Is = Vp x Ip Sehingga, efisiensi transformator memiliki rumus ? = Vs x Is/Vp x Ip x 100% Dengan,? efisiensi trafoVs tegangan sekunderVp tegangan primerIs arus sekunderIp arus sekunder Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Ciri- ciri trafo step down a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Ip> Ns) b. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp > Vs) c. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip< Is) Produk Unggulan Dari Teknikmart : Pompa Air Bor Listrik Stabilizer Listrik
Hampir setiap bangunan kini sudah dialiri listrik, mulai dari bangunan di perkotaan hingga rumah-rumah di desa. Dengan begitu, masyarakat bisa menggunakan alat-alat elektronik dengan mudah, seperti menyalakan lampu untuk penerangan, menonton televisi, dan aktivitas lainnya. Arus listrik dalam rumah umumnya menggunakan jenis arus bersifat bolak-balik atau yang disebut dengan alternating current AC. Listrik rumah tangga berasal dari PLN dengan tegangan listrik sangat besar. Agar tidak berbahaya, listrik yang dialirkan ke rumah-rumah warga diturunkan dengan alat yang bernama transformator. Pada artikel ini, kita akan belajar tentang apa itu transformator. Selain itu, juga akan dibahas tentang prinsip kerja, fungsi, dan jenis-jenis. Tak hanya itu saja, artikel ini akan membagikan rumus dan contoh soal dari materi transformator. Pengertian transformator dalam Fisika Transformator atau yang biasa disebut dengan trafo adalah komponen listrik elektronika yang tersusun dari inti, kumparan primer, dan sekunder. Sehingga, transformator memiliki dua kumparan. Transformator dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya. Hal ini karena transformator memiliki magnet yang bergandengan dan prosesnya menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Prinsip kerja transformator Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, transformator bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Transformator menggunakan induksi bersama atau mutual induction antara dua rangkaian yang terhubung dengan fluks magnet. Transformator secara sederhana terdiri dari dua buah kumparan yang secara listrik terpisah, tetapi secara magnet dihubungkan oleh alur induksi. Dua kumparan pada transformator tersebut menghasilkan induksi bersama yang tinggi. Apabila salah satu kumparan pada transformator dihubungkan ke sumber tegangan bolak balik, akan timbul fluks bolak balik di dalam inti besi dan kumparan yang lainnya pun akan terhubung, sehingga menimbulkan GGL gaya gerak listrik induksi. GGL induksi yang dihasilkan transformator sesuai dengan induksi elektromagnet dari hukum Faraday. Fungsi transformator Fungsi utama transformator adalah untuk menurunkan dan menaikkan listrik AC. Transformator bisa digunakan dalam beberapa keperluan. Di bawah ini adalah beberapa fungsi transformator Trafo bisa digunakan dalam rangkaian radio dan televisi. Trafo untuk keperluan ini biasanya menggunakan tegangan input 220 volt atau 110 volt dengan tegangan output antara 48 sampai 24 volt step down. Trafo juga dipakai dalam sistem instrumen listrik karena memiliki kemampuan untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan dan arus listrik isolasi. Trafo jenis ini umumnya untuk alat listrik tegangan tinggi, misalnya 12,8 kV. Trafo tenaga biasa dipakai dalam pemakaian daya dari rumah tangga, pembangkit, transmisi, dan distribusi tenaga listrik. Karakteristik transformator Berikut ini beberapa karakteristik transformator Terdiri dari sebuah inti yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan pada transformator terbuat dari tembaga dan melilit kaki inti transformator. Jumlah kumparan dan tegangan pada bagian input dan output transformator berbeda, sesuai dengan fungsinya untuk menaikkan jumlah tegangan atau menurunkan. Pada transformator terdapat inti besi untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan arus listrik melewati kumparan. Dalam transformator juga terdiri dari pendingin trafo, perubah tap, alat pernapasan, dan indikator. Jenis-jenis transformator Sesuai dengan fungsinya, transformator terdiri dari dua jenis, yaitu transformator step up dan step down. Berikut ini penjelasannya 1. Transformator step up Transformator step up berguna untuk menaikkan tegangan. Dengan begitu, tegangan dari kumparan sekunder akan lebih besar dibandingkan tegangan dari kumparan primer atau input. Sehingga bisa ditulis V2 > V1. Sementara itu, pada lilitannya, kumparan sekunder lebih banyak dibandingkan kumparan primer, dapat ditulis dengan N2 > N1. Sehingga, pada transformator step up memiliki aliran kuat arus yang lebih besar di bagian kumparan primer daripada di bagian kumparan sekunder I1 > I2 2. Transformator step down Sebaliknya dari transformator step up, transformator step down akan menurunkan tegangan, sehingga tegangan pada kumparan sekunder lebih kecil daripada kumparan primer V2 < V1. Dengan begitu, jumlah lilitan pada kumparan sekunder pun akan lebih kecil daripada jumlah lilitan pada kumparan primer N2 < N1. Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa transformator step down memiliki jumlah arus yang lebih kecil di bagian kumparan primernya dibandingkan di bagian kumparan sekundernya I1 < I2 Rumus transformator Rumus yang digunakan dalam materi transformator cukup sederhana. Apabila jumlah lilitan pada kumparan primer N1, jumlah lilitan pada kumparan sekunder N2, dan tegangan primer V1, serta tegangan sekunder V2, masing-masing mendapatkan aliran arus listrik sebesar I1 dan I2, maka persamaannya adalah V1 / V2 = N1 / N2 = I2 / I1 Untuk menghitung efisiensi transformator, bisa menggunakan rumus ɳ = P2 / P1 x 100% atau ɳ = V2 I2 / V1 I1 X 100% Keterangan Rumus V1 tegangan primer volt V2 tegangan sekunder volt N1 jumlah lilitan primer N2 jumlah lilitan sekunder I1 Arus primer ampere I2 Arus sekunder ampere P1 daya masukkan atau input watt P2 daya keluaran atau output watt ɳ efisiensi transformator % Contoh soal transformator Untuk menambah pemahaman dari materi transformator ini, akan diberikan contoh soal transformator yang bisa diselesaikan dengan rumus di atas. Soal 1 Sebuah transformator step down dengan efisiensi 80% mengubah tegangan dari 1000 volt menjadi 200 volt dengan daya keluaran 40 watt. Tentukan kuat arus primer transformator tersebut! ɳ = 80% V1 = 1000 volt V2 = 200 volt P2 = 40 watt Jawaban ɳ = P2 / P1 x 100% ɳ = V2 I2 / V1 I1 X 100% 80% = 40 / x 100% 0,8 = 40 / I1 = 40 / 800 I1 = 0,05 ampere. Soal 2 Seseorang merancang sebuah transformator dan menginginkan menghasilkan tegangan sekunder 220 volt dari tegangan primer 110 volt. Dari dua hal tersebut, maka dibutuhkan perbandingan jumlah lilitan pada kumparan sekunder dan primer sebanyak… Diketahui V1 = 110 volt V2 = 220 volt N1 N2 = ? Jawaban V1 / V2 = N1 / N2 220 / 100 = N1 / N2 2 / 1 = N1 / N2 Jadi, perbandingan jumlah lilitan pada kumparan primer dan kumparan sekunder adalah 1 2. Demikian penjelasan tentang materi transformator pada pelajaran Fisika. Transformator dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan jenis transformator, terutama dalam kelistrikan rumah tangga sehingga setiap rumah mendapatkan tegangan listrik yang tidak terlalu tinggi dari PLN. Bagi kamu yang masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang materi ini atau pelajaran sekolah lainnya, bisa bergabung dengan Bimbel Online Quipper Video. M1O7lv.