adalah barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. a. Barang belanja homogen, mempunyai kualitas yang serupa tetapi harganya cukup berbeda sehingga memberikan alasan kuat bagi perbandingan belanja. b. Barang belanja heterogen, mempunyai fitur produk dan jasa yang berbeda yang mungkin lebih penting daripada harga.
Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat–alat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran menurut Mc Carthy dalam Kotler 2000 mengklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P Empat P, yaitu Produk product, Harga price, tempat place, dan Promosi promotion. 1. Produk Product Menurut Philip Kotler 2002, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk–produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan. Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk daya tahan, wujud, dan penggunaan konsumen atau industri. Tiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. Klasifikasi produk tersebut antara lain 1. Daya Tahan dan Keberwujudan Produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya a Barang yang tidak tahan lama nondurable goods barang yang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberepa kali penggunaan. b Barang tahan lama durable goods barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali. c Jasa services jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis. 2. Klasifikasi Barang Konsumen Banyaknya barang yang dibeli konsumen dapat diklasifikasikan kebiasaan belanja konsumen sebagai berikut a Barang convenience adalah barang–barang yang biasanya sering dibeli konsumen, segera dan dengan usaha yang minimum. b Barang Shopping adalah barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembelian. c Barang khusus speciality goods adalah barang–barang dengan karakteristik unik dan identifikasi merek dimana untuk memperoleh barang-barang itu sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. b Barang Unsought adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk membelinya 3. Klasifikasi Barang Industri Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan cara barang memasuki proses produksi dan harga relatifnya. Kita dapat membedakan tiga kelompok barang industri sebagai berikut a Bahan baku dan suku cadang materials and parts adalah barang-barang yang sepenuhmya memasuki produk yang dihasilkan. b Barang modal capital goods adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan pengelolaan produk akhir. c Perlengkapan dan jasa bisnis adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan pengelolaan produk akhir. 2. Harga Price Dalam memasarkan produknya, perusahaan harus menetapkan harga yang sesuai dengan tujuan pemasaran perusahaan dan tidak merugikan perusahaan itu sendiri. Harga menurut Lamb, Hair, Mc Daniel 2001 adalah sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa juga pengorbanan waktu karena menunggu untuk memperoleh barang atau jasa. Harga dapat berhubungan dengan segala sesuatu dengan nilai presepsi percieved value, tidak hanya uang. Philip Kotler 2002 mengatakan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga yaitu sebagai berikut a. Memilih tujuan penetapan harga Perusahaan harus memutuskan dimana ia ingin memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. b. Menentukan permintaan Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan mnenghasilkan level permintaan yang berbeda-beda dan karena itu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasaran. c. Memperkirakan biaya Permintaan menetukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas produknya. Dan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya. d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya pesaing, harga pesaing dan kemungkinan reaksi harga oleh pesaing. e. Memilih metode penetapan harga Terdapat enam metode penetapan harga sebagai berikut penetapan harga markup mark-up pricing, penetapan harga asaran pengembalian target-return pricing, penetapan harga sesuai harga berlaku going- rate pricing, dan penetapan harga penawaran tertutup sealed-bid pricing. f. Memilih harga akhir Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor tambahan, termasuk penetapan harga psikologis, pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan dampak dari harga terhadap pihak-pihak lain. 3. Tempat Place Alat bauran pemasaran yang penting lainnya ialah tempat distribusi. Philip Kotler 2002 menyatakan bahwa tempat distribusi adalah termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih tempat yaitu saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan pasar, lokasi, persediaan dan transportasi. Sebagian besar produsen tidak langsung menjual langsung menjual barang mereka kepada pemakai akhir. Diantara produsen dan pemakai terdapat saluran pemasaran, sekumpulan perantara pemasaran yang melakukan berbagai fungsi dan menyandang berbagai nama. Beberapa perantara seperti pedagang besar, membeli, mengambil alih hak dan menjual kembali barang dagangan itu, mereka disebut pedagang merchants. Selain itu ada seperti pialang, perwakilan pemanufaktur, dan agen penjualan, mencari pelanggan yang dapat bernegosiasi atas nama produsen tetapi tidak memiliki hak atas barang itu, mereka disebut agen. Adapun fasilitator yaitu berfungsi sebagai membentu proses distribusi namun tidak memiliki hak atas barang, tidak menegosiasikan pembeli ataupun penjualan. Kotler, 2002. 4. Promosi Promotion Promosi adalah alat bauran pemasaran yang meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke pasar sasaran. Kotler, 2002. Bauran promosi tersebut menurut Philip Kotler 2002 antara lain adalah sebagai berikut a. Periklanan yaitu semua bentuk penyajan dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan perusahaan atau sponsor tertentu b. Promosi penjualan yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. c. Hubungan masyarakat dan publisitas yaitu berbagai program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. d. Penjualan pribadi yaitu interaksi lansung dengan satu calon pembeli atau lebih e. Pemasaran langsung yaitu penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung lainnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Konsep Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar 1. Segmentasi Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Tidak ada cara tunggal dalam melakukan segmentasi pasar. Manajemen dapat melakukan pengkombinasian dari beberapa variable untuk mendapatkan suatu cara paling pas dalam segmentasi pasarnya. Umar 2000 Beberapa variable utama untuk mesegmentasi pasarnya adalah a. Komponen Geografis, seperti komponen bangsa, negara, provinsi dan kabupaten atau kotamadya. b. Komponen Demografis, seperti usia dan tahap daur hidup, jenis kelamin dan pendapatan. c. Komponen Psikografis, seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. d. Komponen Perilaku, seperti kesempatan, manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat penggunaan, status esetiaan, tahap kesiapan pembeli,dan sikap.
14. Perbedaan Pemasaran Industri dan Pemasaran Konsumsi. Pemasaran bisnis atau industri juga berbeda dengan pemasaran konsumsi. Pemasaran industri saluran distribusinya lebih pendek dan langsung, lebih menekankan pada personal selling dan negosiasi, web sepenuhnya terintegrasi, proses pembelian yang kompleks dalam strategi promosi yang unik.
100% found this document useful 1 vote1K views8 pagesDescriptionMasalah- Masalah Untuk Linkungan TI yang BerbedaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote1K views8 pagesPemasaran Barang Konsumsi Dan Barang IndustriJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
DefinisiBauran Pemasaran (Kegiatan Memasarkan) Seluruh rincian kegiatan perusahaan dalam memasarkan produknya baik berupa barang maupun jasa tercakup semua dalam bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix mencakup identitas dari suatu produk yg ditawarkan oleh produsen ke konsumen baik itu fisik hingga atribut-atribut lainnya yang
Dalam artikel sebelumnya kita telah mengetahui klasifikasi dari produk yang berdasarkan berwujud tidaknya produk klik disini. Untuk artikel bagian kedua tentang klasifikasi ini akan membahas tentang klasifikasi barang konsumen. Nah untuk lebih mengetahui dari klasifikasi barang konsumen maka perhatikan penjelasan berikut ini. Selain barang dapat diklasifikasikan menurut daya tahannya, produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumen siapa pembelinya dan juga untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Untuk yang berdasarkan kriteria tersebut maka barang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu barang konsumen consumer’s goods dan barang industri industrial’s goods. Barang konsumen merupakan barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir rumah tangga dan individu, bukan untuk diperjual belikan kembali bukan untuk berbisnis. Pada umumnya barang konsumen ini dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods. Dalam pengklasifikasian tersebut berdasarkan kebiasaan konsumen dalam hal berbelanja Berkowitz, et al., 1992, yang dapat dicerminkan melalui aspek aspek berikut a usaha yang dilakukan oleh konsumen untuk sampai dalam hal pembelian, b atribut-atribut yang dipergunakan oleh konsumen dalam melakukan pembelian, c frekuensi pembelian. Untuk mengetahui lebih jelas tentang klasifikasi barang konsumen, maka akan kami jelaskan satu persatu 1. Convenience Goods2. Shopping Goods3. Specialty Goods4. Unsought Goods 1. Convenience Goods Convenience goods adalah barang yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi dapat dikatakan sering dibeli, barang tersebut dibutuhkan segera oleh konsumen, dan memerlukan usaha yang minimum dalam pembeliannya. Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, permen, ditergen, baterai, surat kabar, dan rokok. Dalam hal ini convenience goods masih dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok, yaitu Staples merupakan produk/barang yang dibeli konsumen pembeli secara rutin. Sebagai contohnya adalah sabun, pasta gigi. Impuls good adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha untuk mencari barang tersebut. Biasanya barang-barang seperti ini tersedia dan dipajang dalam banyak tempat yang tersebar. Kita dapat mengambil contoh adalah permen, dan coklat. Emergency goods merupakan barang yang dibeli oleh konsumen apabila suatu kebutuhan tersebut dirasakan mendesak. Sebagai contoh payung dan jas hujan dirasa sangat dibutuhkan disaat musim hujan. 2. Shopping Goods Shopping goods merupakan barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam proses pembelian dan pemilihannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang ada. Dalam hal ini biasanya konsumen mempunyai kriteria diantaranya harga, kualitas, dan model masing-masing barang. Adapun contohnya seperti peralatan rumah tangga, dan juga pakaian. Dalam shopping goods masih dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu Homogeneous shopping goods adalah barang-barang yang dianggap oleh konsumen yang mempunyai kualitas yang hampir sama namun berbeda jauh dalam hal harga. Dengan begitu konsumen akan mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya. Heterogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen pembeli yang mempunyai aspek karakteristik/ciri-ciri lebih penting dibandingkan dengan aspek harga. Atau boleh dikatakan bahwa konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal kualitas dan atribut. 3. Specialty Goods Specialty goods merupakan barang-barang yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merk yang unik dalam sekelompok konsumen mau melakukan usaha yang lebih untuk dapat membelinya. Biasanya barang-barang seperti ini merupakan barang-barang mewah dengan merk dan model yang spesifik. Sebagai contoh adalah mobil lamborghini, pakaian dengan perancang terkenal, dan masih banyak lagi barang-barang mewah lainnya. 4. Unsought Goods Unsought goods adalah barang-barang yang belum dikenal ataupun belum diketahui oleh konsumen pembeli ataupun sudah diketahui oleh konsumen namun belum terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya. Adapun klasifikasi dari Unsought goods, yaitu Regularly unsought products barang-barang yang sebetulnya sudah ada tersedia dan diketahui oleh konsumen, akan tetapi belum terpikirkan untuk membelinya. Sebagai contohnya adalah batu nisan, asuransi jiwa, dan juga tanah kuburan. New unsought products merupakan barang-barang yang benar-benar baru dan belum diketahui oleh konsumen. Biasanya barang ini merupakan hasil dan pengembangan produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya. Namun suatu perusahaan hendaknya mengetahui bahwa kriteria suatu produk termasuk jenis yang mana, itu semua tergantung suatu individunya. Misalkan saja individu A menganggap tv sebagai shopping goods, sehingga apabila ia membeli tv ia akan mendatangi beberapa toko sebelum akan membeli tv merk apa. Namun untuk individu B mungkin menganggap tv sebagai specialty good dan hanya mau membeli tv dengan merk sony. Seiring berubahnya waktu dan juga semakin lamanya suatu barang tersedia di pasar klasifikasi barang terhadap suatu barang konsumen dapat berubah. Demikianlah artikel lanjutan dari kami tentang klasifikasi barang menurut konsumennya. Didalam artikel tersebut dijelaskan mengenai barang konsumen, untuk barang industri akan dibahas pada artikel lainnya. Terimakasih telah membaca artikel kami yang berjudul klasifikasi barang menurut barang konsumen. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membacanya, dan dapat menambah wawasan anda. Post Views 15,935
Ketikasebuah perusahaan menawarkan produk atau barang, maka pemasaran perusahaan tersebut telah berada di bawah ruang lingkup Bauran Pemasaran Produk. Bauran Pemasaran Produk 4P ini pada dasarnya berbicara tentang strategi produk, strategi penetapan harga, tempat di mana produk didistribusikan dan strategi promosi.
0% found this document useful 0 votes38 views5 pagesOriginal TitleBauran Pemasaran dan Klasifikasi ProdukCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes38 views5 pagesBauran Pemasaran Dan Klasifikasi ProdukOriginal TitleBauran Pemasaran dan Klasifikasi ProdukJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Penjualanpersonal bauran pemasaran yang menghasilkan perpindahan Presentasi pribadi oleh para barang atau jasa kepada konsumen. Bauran wiraniaga perusahaan dalam rangka pemasaran adalah paduan strategi produk, mensukseskan penjualan dan distribusi, promosi, dan penentuan harga yang membangun hubungan dengan dirancang untuk menghasilkan
KLASIFIKASIBARANG KONSUMSI. Barang konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi: Djaslim Saladin, 2007:73 1. Barang kebutuhan sehari-hari convenience goods, Ciri-cirinya: a. Konsumen mempunyai pengetahuan luas tentang barang b. Konsumen menginginkan sebelum membeli barang tersebut c. Barang-barang itu dibeli atau diperoleh dengan mudah. d.
Kk9s. csok1g7rx9.pages.dev/491csok1g7rx9.pages.dev/189csok1g7rx9.pages.dev/192csok1g7rx9.pages.dev/93csok1g7rx9.pages.dev/580csok1g7rx9.pages.dev/405csok1g7rx9.pages.dev/163csok1g7rx9.pages.dev/526
bauran pemasaran klasifikasi barang konsumen dan barang industri